Dokumentasi Bersama Pada Saat Pemberian Cinderamata

Semarang, UNDIP (14/05/2025) – Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro mengadakan Kunjungan dan Diskusi Tridharma Perguruan Tinggi bersama Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor yang berlangsung di ruang pertemuan gedung TTB-A Lantai 1 Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro pada 09 Mei 2025.

Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 50 mahasiswa pascasarjana IPB. Acara ini bertujuan untuk mempererat kerja sama antara kedua institusi dalam pengembangan program studi multidisiplin, peningkatan kualitas akademik, serta kolaborasi dalam penelitian dan pengabdian masyarakat.

Salah satu sesi utama dalam kegiatan ini adalah paparan dari Dr. Muhammad Helmi, dosen Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro, yang membahas fenomena penurunan muka tanah (land subsidence) di kawasan pesisir Jawa Tengah, khususnya di Sayung, Kabupaten Demak.

Dr. Helmi menjelaskan bahwa berdasarkan pendekatan geospasial, kawasan Sayung mengalami penurunan muka tanah yang signifikan, ditandai dengan mundurnya garis pantai hingga mencapai 1,7 kilometer dalam kurun waktu 2003 hingga 2023. Perubahan ini berdampak pada alih fungsi lahan secara drastis, dimana lahan yang sebelumnya merupakan sawah berubah menjadi tambak, dan kini banyak tambak yang telah hilang karena tergenang air laut.

Lebih lanjut, Dr. Helmi memaparkan bahwa Kota Semarang mengalami peningkatan area terbangun dari 15% pada tahun 2003 menjadi sekitar 70% saat ini. Urbanisasi yang masif ini berkontribusi terhadap penurunan muka tanah, terutama di wilayah dengan tanah aluvial dan padat penduduk. Data menunjukkan bahwa sekitar 20% wilayah Semarang terdampak penurunan muka tanah, dengan laju maksimum mencapai 100–120 mm per tahun di bagian utara dan timur kota.

Kegiatan ini mencerminkan komitmen kedua institusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia melalui kerja sama yang sinergis dan berkelanjutan. (Humas SPs UNDIP – Effata Naomi)